Biaya
menurut ( Mulyadi, 2005:8 ) biaya
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam uang, yang telah terjadi
atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tersebut. Biayaat ini
maupun pada saat yang akan datang. Menurut ( Armanto Witjaksono, 2006:6 ) biaya adalah pengorbanan sumber daya
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai akuntan mendefinisikan biaya
sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh
manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang.
Biaya merupakan suatu pengorbanan
yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang
dapat dibebankan saat ini maupun pada saat yang akan datang ( Mursyidi,
2008:14 ). Konsep dan istilah-istilah biaya telah dikembangkan selaras
dengan kebutuhan para akuntan, ekonom, dan insinyur. Diatas merupakan pendapat
biaya menurut para ahli, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya adalah
segala sesuatu yang dapat dikorbankan guna mencapai suatu tujuan tertentu atau
guna memperoleh barang dan jasa.
Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13),
Biaya digolongkan sebagai berikut;
1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang
paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan
singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang
berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok,
yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk
selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. (2). Biaya Pemasaran,
adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk,
contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk,
contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang
Dibiayai. Ada 2 golongan,
yaitu: (1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan
biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang
harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. (2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya
yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam
hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead
pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan
Perubahan Volume Kegiatan,
biaya dibagi menjadi 4, yaitu (1). Biaya Tetap (fixed cost),biaya
yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau
aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur
produksi. (2). Biaya Variabel (variable cost),
biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya
yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh;
biaya listrik yang digunakan. (4). Biaya Semi Fixed,
biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu;(1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure),
yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi
atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang
akan datang. (2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue
Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya
pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
Biaya Pemasaran
Menurut Mulyadi (2005:487),
Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan,
yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan
biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat
produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk
tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.
Menurut Hansen & Mowen (2001:47),
Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau
jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya
pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan.
Menurut Henry Simamora (2002:37),
Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi
semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan
produk atau jasa ke tangan pelanggan.
Penggolongan Biaya Pemasaran
Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran
menjadi dua golongan, yaitu: (1). Order Getting Cost (Biaya
untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha
untuk memperoleh pesanan. Contohnya; biaya gaji dan wiraniaga, komisi
penjualan, advertensi dan promosi. (2). Order Filling Cost (Biaya
untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka
mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli/konsumen. Contohnya; biaya
pergudangan, biaya pengangkutan dan biaya penagihan.
Biaya Promosi
Menurut Phillip Kotler dialihbahasakan Benyamin Molan (2000:640), Biaya promosi adalah
sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk promosi.
Menurut Henry Simamora (2002:762),
Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam
promosi untuk meningkatkan penjualan.
Biaya Layanan Konsumen
Menurut Phillip Kotler (2000:41),
biaya layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.
Menurut E. Jerome Mc.Carthy dialihbahasakan Gunawan Hutauruk, biaya layanan konsumen adalah
jenis-jenis pengeluaran yang mendukung operasi suatu perusahaan.
Sumber:
http://www.slideshare.net/jhumanangshare/akuntansi-biaya-dan-pengertian-biaya